Suara cewe itu kayanya suara ibunya deh soalnya suaranya beda,
gini nih percakapannya :
Ka Narsha : Hallo Narko, jadi kesini ga sih? (suara
kesal)
Ibu Ka Narko : Assalamualaikum nak Narsha, ini dengan ibu Narko (suara menangis)
Ka Narsha : Maaf tante, aku kira Narko. Oh iya, ada Narkonya ga tante?
Ibu Ka Narko : Narko? (suara menangis dan mulai serak)
Ka Narsa : Narko ada ga tante? Loh ko tante
nangis?
Ibu Ka Narko : Narko kecelakaan dan tewas ditempat saat ia
menuju rumah kamu dari toko kue nak, hp beliau tertinggal di kamarnya. Dia basah
kuyup saat perjalanan menuju rumahmu, sekarang bila kamu ingin melihat dia terakhir
kali yg tertutup oleh kain putih polos sederhana, segera datang ke rumah Narko
ya nak. Yang tabah ya sayang, Allah pasti akan memberi jalan terbaik untukmu
nak. Wassalamualaikum.
Ka Narshapun mematikan hpnya sambil menangis dan pergi menuju
rumah Ka Narko disaat hujan petir menggelegar. Bagaimana dia tidak terkejut
mendapat berita bahwa orang yang ia sangat cintai meninggal? Dia sangat sedih
mendengar berita tersebut, saat dalam perjalanan, taksi yang pakai ka Narsha mengalami
rem blong, dan akhirnya menabrak mobil truk yang melaju berlawanan arah dengan
taksi itu. nyawa ka Narsha pun tidak bisa diselamatkan, beliau meninggal di
tempat kejadian tersebut.
Sebenarnya semua omongan Ibu Ka Narko bohong, semuanya hanya
cerita belakang untuk membuat ka Narsha sedih dan gelisah di hari yang
seharusnya ia berbahagia. Sebenarnya ka Narko ada di rumahnya sedang mempersiapkan
pesta untuk kehadiran orang yang ia cintai. Tapi, semua kejahilan itu berakibat
fatal. Semua yang ka Narko rencanakan gagal dan berakhir sia-sia, ka Narko dan
ibunya sangat menyesal akan kejahilan mereka yang membuat nyawa orang yang di
cintai Ka Narko melayang. Maksud ka Narko tuh mau bikin ka Narsha kaget, seneng,
kesel dan bahagia atas semua yang ia lakuin, dan ternyata semua berubah drastis.
Ka Narsha, aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu disini ka,
dan buat ka Narko yang sabar dan tabah ya ka, dan semoga bisa dapet seseorang
yang bisa menggantikan posisi ka Narsha di hati ka Narko, Amin.
Itu sekilas cerita meninggalnya satu-satunya kakakku yang
paling aku sayang, aku ngga boleh ada dendam sedikitpun sama ka Narko. Ka Narko
ngga salah ko, itu takdir tuhan, kematian
selalu hadir tanpa melihat waktu, tempat dan kejadian tersebut.
Bersambung nih, nanti aku
lanjut lagi #Part4 tentang kehidupanku di sekolah baru ya kawan, maaf kalo ada
yang ga nyambung hhuhuhu:---)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar